BUDAYA DAN KEPRIBADIAN
Di Susun Oleh :
KELOMPOK V (LIMA)
NAMA : 1. NOVRETMAN DUHA
2. SANTI ACEH
3. WITA HERMINA WARUWU
4. SAFERIUS BU’ULOLO
5. NELIS TAFANAO
KELAS / SEMESTER : 2 /IV
PRODI : BIMBINGAN KONSELING
MATA KULIAH : BK
LINTAS BUDAYA
DOSEN PENGAMPUH : SESILIANUS FAU, M.Th.,M.Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
NIAS SELATAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugrah-Nya serta
penyertaan-Nya, kami dapat menyusun dan merampung makalah ini dengan judul “BUDAYA
DAN KEPRIBADIAN”. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah di STKIP nias
selatan tahun ajaran 2015/2016, khususnya program studi BIMBINGAN DAN KONSELING.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penyusunannya yang merupakan kelemahan dari kami, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun atau konstruktif dari berbagai pihak untuk
perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah
kedepannya.
kami
juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pengasuh mata kuliah BIMBINGAN
KONSELING LINTAS BUDAYA oleh bpk.SESILIANUS FAU, M.Th,M.Pd dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa
khususnya program study bimbingan konseling semester IV kelas 2 yang telah memberikan dukungan dalam
pembuatan makalah ini.
Demikian
semoga TUHAN YANG MAHA KUASA memberkati kita semua.
TELUKDALAM , Juni 2016
PENYUSUN,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I.PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.
rumusan masalah..................................................................................................... 1
C.
tujuan ...................................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
A.
pengertian kebudayaan........................................................................................... 3
B.
pengertian kepribadian........................................................................................... 5
C.
kebudayaan dan kepribadian.................................................................................. 7
BAB III. PENUTUP
A.
Kesimpulan..............................................................................................................
10
B.
Saran........................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbicara
tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Budaya
dan kepribadian memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia, Pada
hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu sama
lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosial maka manusia tidak
bisa hidup sendiri atau saling ketergantungan.
B. RUMUSAN MASALAH
a.
Apa
pengertian kebudayaan?
b.
Apa
pengertian kepribadian?
c.
Apa
hubungan kebudayaan dan kepribadian?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan
dari pembuatan makalah ini yaitu agar kita
mampu mengetahui apa pengertian dari sebuah kebudayaan
dan kepribadian serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Secara etimologi, kata kebudayaan berasal
dari kata sangsekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak
dari kata buddhi yang
berarti budi atau akal, dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal
yang bersangkutan dengan budi atau akal. Berikut ini ada beberapa pengertian kebudayaan
menurut para ahli yaitu:
1.
Menurut
koenjaraninggrat, kebudayaan adalah keselurahan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
2.
Menurut edward B. Taylor(1871), kebudayaan
adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalmnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istidat dan kemampuan lain yang
didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat
3.
Menurut
Dr. K. Kupper, kebudayaan adalah system gagasan yang menjadi pedoman dan
pengaruh bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu
maupun kelompok
Aristoteles mengatakan bahwa manusia
diciptakan sebagai makhluk monodualisme. Artinya, setiap manusia memiliki dua
naluri pokok yang bertentangan. Yang pertama adalah keinginan untuk berhubungan
dengan Khaliknya (sebagai makhluk individu), dan yang kedua adalah keinginan
untuk berhubungan dengan individu lain dalam konteks masyarakat (sebagai
makhluk sosial).
Begitu
juga dengan kebudayaan dan masyarakat adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan nyata yang selamanya merupakan dwi tunggal, yang mana
tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada kebudayaan tanpa
masyarakat.
Sementara itu Selo
Soemardjan mendefinisikan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan. Sedangkan menurut Paul B. Horton,
masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup
bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
Dari beberapa defenisi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan segala sesuatu yang meliputi
ide/gagasan dan perilaku yang menjadi pedoman atau acuan seseorang dalam
bertingkahlaku dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata
lain, pengertian kebudayaan mencakup sesuatu yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku yang
normatif, pola-pola berfikir, merasakan, dan bertindak. Kebudayaan
tersebut dimiliki oleh setiap masyarakat, bedanya hanyalah perbedaan pendapat
saja bahwa kebudayaan masyarakat yang satu lebih sempurna daripada kebudayaan
masyarakat yang lain dalam perkembangannya untuk memenuhi segala kebutuhan
masyarakatnya.
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah manusia satu yang bersatu dengan manusia lainnya
dalam suatu wilayah tertentu akan
membentuk sebuah masyarakat. Dari masyarakat inilah akan lahir nilai-nilai
bermasyarakat yang berkembang menjadi kebudayaan. Kebudayaan masyarakat di
daerah tertentu akan berbeda dengan kebudayaan masyarakat di daerah lain.
Karena setiap kelompok masyarakat memiliki
aspek nilai yang berbeda. Dan kebudayaan juga dipengaruhi oleh faktor bahasa,
keadaan geografis dan kepercayan.
1.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan
setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun kecil yang
merupakan bagian dari kebulatan yang berifat sebagai kesatuan. Melville J.
Herskovits melihat unsur-unsur kebudayaan atas; Alat-alat teknologi, Sistem
ekonomi, Keluarga, dan Kekuasaan politik.
Unsur-unsur
besar atau pokok dalam kebudayaan lazim disebut Cultural universal yang berarti unsur-unsur
tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan
manapun di dunia ini. Unsur-unsur universal tersebut menurut C. Kluckhonn
adalah:
-
Peralatan dan perlengkapan
hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat transportasi, dan
sebagainya)
-
Mata pencarian hidup dan sistem-sistem
ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan
sebagainya)
-
Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan,
organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
-
Bahasa (lisan maupun tulisan)
-
Kesenian (seni rupa, suara, gerak, dan
sebagainya)
-
Sistem pengetahuan
-
Religi (sistem kepercayaan) segala bentuk
aktivitas kepercayaan mulai dari percaya pada dewa, upacara keagamaan dan
lain-lain.
Menurut
Ralph Linton, unsur-unsur tersebut dapat dijabarkan kedalam unsur-unsur yang
lebih kecil atau dapat disebut dengan Cultural Activity. Contoh: unsur kedua data dijabarkan kedalam aktivitas pertanian,
peternakan, produksi, distribusi. Pertanian dapat dijabarkan menjadi aktivitas
irigasi, mengolah lahan dengan bajak, dan sistem hak milik atas tanah.
2.
SIFAT HAKEKAT KEBUDAYAAN
Walaupun
setiap masyarakat mempunyai kebudayaannya masing-masing, berbeda yang satu
dengan yang lainnya, namun setiap kebudayaan memiliki sifat hakekat yang
berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga, sifat hakekat kebudayaan
tersebut adalah:
-
Kebudayaan terwujud dan
tersalurkan dari perilaku manusia
-
Kebudayaan telah ada dan terlebih dahulu
ada dari pada lahirnya sutu generasi tertentu, dan tidak akan habis dengan
habisnya usia generasi yang bersangkutan.
-
Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan
diwujudkan dalam tingkah laku.
-
Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang
berisikan kewajiban-kewajiban.
-
Tindakan-tindakan yang diterima dan
ditolak, tindakan yang dilarang dan diizinkan.
B. KEPRIBADIAN
1. Pengertian
Kepribadian Secara Umum
Seorang
tersusun atas dasar fatalitas jasmani dan rohania, di samping ada faktor
temperamen, karakter,dan bakat fitalitas jasmani seseorang bergantunng pada
konstruksi tubuhnya yang terpengaruh oleh factor-faktor hereditas sehingga
keaadaanya dapat di katakan tetap atau konstan dan merupakan daya hidup yang
sifatnya jasmanias.
2.
Kepribadian
menurut beberapa para ahli psikologi yaitu:
-
Kepribadian
adalah sebagai satu set perilaku dan ciri-ciri kognitif, sifat atau
presdiposisi(kecenderungan) yang relatif berlangsung secara terus menerus dan
dibawa oleh seseorang dalam berbagai konteks kehidupannya serta saat
berinteraksi dengan orang lain sehingga membedakannya dengan orang-orang yang
lainnya, matsumoto dan juang (2004)
-
Kepribadian
adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas sistem-sistem
psiko-fisik yang menentukan cara manuisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan,
allport(1961:dalam sarwono 2009:dalam meinarno dkk,2011). Dalam allport ini
defenisi kepribadian ini menekankan kepada kita bahwa bahwa kepribadian
bersifat dinamis bukan statis, ia merupakan struktur fundamental yang akan
terus berubah seiring waktu.
3. Pengertian
Kepribadian Menurut Beberapa Alih Sosiologi
- Menurut Horton (1982)
Kepribadian
adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap
perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika
di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku
yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
- Menurut
Schever Dan Lamm (1998)
Ia mendevinisikan
kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan
prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku,
sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus
menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi.
4. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepribadian
a) Warisan Biologis
Warisan biologis adalah semua hal yang di terima seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orang
tuanya atau sifat turunan dari kedua orang tua .
Contohnya
: ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka berdiam
diri, maka sifat itu tanpa di sadari di miliki juga oleh anaknya Samuel. Contoh
lainnya adalah ayah otis adalah seorang yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan
lebar otomatis otispun akan bertumbuh ke hal yang sama.
b)
Lingkungan Fisik
Pengaruh lingkungan atau fisik terhadap kepribadian manusia
paling sedikit di bandingkan factor- factor lainya. Lingkungan fisik tidak
mendorong terjadinya kepribadian khusus seseorang.
5. Perbedaan
Pengertian Orang Pada Zaman Duhulu Dan Orang Pada Zaman Sekarang
a) Dulu orang percaya bahwa beberapa unsur
kepribadian seperti ambisi, kejujuran, kriminalitas, penimpanan seksual dan sebagainya, merupakan warisan dari
orangtua.
b) Namun pada zaman sekarang orang lebih
percaya beberapa pakar bahkan sifat kepribadian di tentukan oleh pengalaman
seperti kemampuan, perestasi, dan prilaku sepenuhnya di tentukak lingkungannya.
Hal ini
sangat benar karena kita melihat kondisi yang terjadi pada zaman ini, pada
umumnya orang tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan kepribadianya sendiri
tetapi kepribadian itu sangat di pengaruhi oleh kebudayaan.
Salah
satu contoh yang membutikan bahwa kepribadian di pengaruhi oleh kebudayaan
adalah, dulu masyarakat Indonesia pada umumnya tidak pernah mengenakan pakaiyan
seksi, sangat sopan santun ketika bertemu atau akan melewati depan orang yang
lebih tua dan sangat menjaga perasaan orang lain Hal ini di laksanakan tanpa
ada peraturan namun dengan kesadaran daripada pribadi seseorang yang memang
sudah membudaya.
Tetapi
yang kita temukan sekarang adalah, banyak sekali perilaku yang terjadi dan itu
sangat bertentangan dengan kepribadian seseorang pada zaman dulu, ini semua
terjadi karena pemanasan global dan perkembangan budaya atau pertukaran budaya
antar suatu kelompok suku, bangsa, bahasa, dan benua dapat mempengaruhi
kepribadian seseorang.
C. KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN
Indonesia
sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dengan jutaan penduduk yang
tersebar di seluruh pulau sudah pasti pula memiliki corak budaya yang beraneka
ragam. Dari ragam corak budaya ini pula menghasilkan ragam kepribadian individu
masyarakat Indonesia. Kepribadian sendiri adalah corak tingkah laku sosial yang
meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap yang melekat pada
seseorang apabila berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
Masyarakan
dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia.
Kepribadian juga akan mewujudkan perilaku manusia, perilaku manusia dapat
dibedakan dari kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang
perilaku yang ada dalam diri individu.
Ketiga
hal tersebut mencerminkan kepribadian seseorang tersebut. Contohnya: seseorang
yang melihat perselisihan antara dua orang, hal yang mungkin muncul dalam diri orang tersebut adalah keinginan untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut dan kegiatannya atau perbuatan yang akan
dilakukannya untuk menyelesaikan masalah tersebut disebut tindakan.
Pembentukan
kepribadian individu pada umumnya dipengaruhi oleh faktor kabudayaan, organisme
biologis, lingkungan alam dan lingkungan sosial individu.
§
Faktor biologis, dapat mempengaruhi
kepribadian secara langsung, misalnya seseorang yang mempunyai badan yang lemah
secara fisik dapat mempunyai sifat rendah diri atau cacat fisik dan juga bisa
mempengaruhi kepribadian seseorang, atau karena kesalahan hormon dalam tubuh
manusia akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
§
Faktor lingkungan alam dan lingkungan
sosial dalam masyarakat akan dijumpai suatu proses dimana seorang individu
mendapatkan pembentukan sikap untuk berperikelakuan sesuai dengan keinginan
kelompok (sosialisasi). Secara sosiologis, pembentukan kepribadian seseorang
dapat diperoleh melalui proses tersebut yang dimulai sejak kelahirannya.
Misalnya seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan yang ketat aturan maka dia
akan tumbuh menjadi orang yang teratur.
Pengaruh
Kebudayaan Terhadap Perkembangan Kepribadian, Berdasarkan definisi kebudayaan
dan kepribadian yang telah dikemukakan sebelumnya, kebudayaan memiliki beberapa
pengertian, yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia atau peradaban
manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budi mereka.
Kebudayaan
juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang
dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya. Sedangkan
kepribadian diartikan sebagai sifat khas dan hakiki seseorang yang membedakan
dia dari orang lain.
Terdapat
beberapa tipe kebudayaan khusus yang
mempengaruhi bentuk kepribadian yaitu:
§ Cara
hidup di desa dan di kota yang berbeda. Anak yang dibesarkan di desa akan
mempunyai sifat irit, percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkan di kota
bersifat individualistik.
§
Kebudayaan khusus atau kelas sosial, orang
yang memiliki materi yang lebih mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan orang
yang berkekurangan
§
Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang
yang dididik oleh agama yang berbeda akan memiliki kepribadian yang berbeda
pula.
§
Pekerjaan atau keahlian. Misalnya
kepribadian pengajar akan berbeda dengan
dokter atau pengacara.
Kesimpulannya,
kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan
cipta, karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma
baru yang berlaku dalam masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut
dipatuhi oleh setiap individu sebagai identitas dari suatu kelompok masyarakat
tertentu yang membedakan mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki
nilai dan norma yang berbeda.
Secara
tidak sengaja, kebudayaan kelompok masyarakat tertentu akan terbawa keluar apabila
salah seorang anggotanya melakukan hubungan dengan kelompok masyarakat lain
yang memiliki kebudayaan berbeda. Di sinilah akan terlihat perbedaan tingkah
laku sosial dari anggota masing-masing kelompok. Masing-masing akan membawa
tingkah laku sosial yang berlaku di dalam kelompoknya. Itulah yang disebut
dengan kepribadian umum dari suatu masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa tidak
berarti bahwa semua anggota termasuk di dalamnya. Karena kepribadian tidak hanya
dibentuk oleh faktor kebudayaan saja. Bisa saja dalam suatu kelompok itu
terdapat pula kepribadian yang berbeda-beda dari masing-masing anggotanya,
namun tetap ada satu kepribadian umum yang melekat pada diri mereka
masing-masing sebagai bagian dari pengaruh kebudayaan itu tadi.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara
etimologi, kata kebudayaan berasal dari kata sangsekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal,
dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan
budi atau akal.
kebudayaan
merupakan segala sesuatu yang meliputi ide/gagasan dan perilaku yang menjadi
pedoman atau acuan seseorang dalam bertingkahlaku dimasyarakat dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan kata lain, pengertian kebudayaan mencakup
sesuatu yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, pola-pola berfikir, merasakan, dan
bertindak.
Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan
ciri-ciri kognitif, sifat atau presdiposisi(kecenderungan) yang relatif
berlangsung secara terus menerus dan dibawa oleh seseorang dalam berbagai
konteks kehidupannya serta saat berinteraksi dengan orang lain sehingga membedakannya
dengan orang-orang yang lainnya, matsumoto dan juang (2004)
Kepribadian
adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas sistem-sistem
psiko-fisik yang menentukan cara manuisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan,
allport(1961:dalam sarwono 2009:dalam meinarno dkk,2011). Dalam allport ini
defenisi kepribadian ini menekankan kepada kita bahwa bahwa kepribadian
bersifat dinamis bukan statis, ia merupakan struktur fundamental yang akan
terus berubah seiring waktu.
Kesimpulannya, kebudayaan diciptakan oleh
manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan cipta, karya dan rasa
masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma baru yang berlaku dalam
masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap individu
sebagai identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang membedakan
mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma yang
berbeda.
B. SARAN
Sebagai seorang calon
konselor yang profesional kita harus mampu memahami apa yang menjadi Pengertian dari kepribadian
serta kebudayaan agar kita mampu mengenali apa yang menjadi sifat dan
kepribadian yang membudaya pada seorang klien yang kita hadapi,dan untuk itu
dengan kita mempelajari makalah ini
dapat bermanfaat buat kita semua. Kami dari pihak kelompok lima menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya, untuk itu kepada pihak pembaca kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dalam pembuatan makalah kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
http://
matsumoto, David. 2008. Pengantar psikologi lintas budaya, yogyakarta : pustaka
belajar.
http://
Komsiah, Siti. Modul Pengantar Sosiologi
“Kebudayaan Dan Masyarakat”. Pusat Pengembangan Bahan Ajar: Universitas Mercu Buana.
http://manan, Imran.
1989. Antropologi Pendidikan Suatu Pengantar. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta
http://Manan, Imran.
1989. Dasar-Dasar Budaya Pendidikan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta
http:// pengertian kebudayaan menurut para ahli.com
http:// pengertian kepribadian menurut para ahli.
com
terima kasih.
BalasHapusmakalah nya bagus tapi terlalu singkat.