LINGKUNGAN PERKEBANGAN ANAK
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
OLEH
KELOMPOK IV
NAMA : NOVRETMAN DUHA
SANOTONA
WARUWU
YOSTANRIUS
TAFONAO
SEM/KELAS : IV/2
MATAKULIAH : PROFESI
KEPENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : BESTARI LAIA, S.Pd., M.S
![]() |
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) NIAS SELATAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat dan kasih-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul: “lingkungan perkembangan anak”.
Dalam penyusunan makalah ini ini,
kami banyak mendapatkan bantuan berupa masukan, arahan dan bimbingan serta
kritik dan saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak
Bestari sebagai dosen pengampu
matakuliah bimbingan dan konseling keluarga.
2. Teman-teman
mahasiswa yang telah membantu dalam memberikan masukan dan kritikan sehingga
makalah inni dapat kami selesaikan.
Telukdalam, April 2016
Penulis
Kelompok
V
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
.............................................................................................................i
DAFTAR
ISI ............................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
........................................................................................................1
A.
Latar belakang
...........................................................................................................1
B.
Rumusan masalah .....................................................................................................1
C.
Tujuan .......................................................................................................................1
BAB II METODOLOGI
PENELITIAN................................................................................2
A.
Rancangan
penelitian……………………..................................................................2
B.
Instrument
penelitian ……………………….............................................................2
C.
Lembaran
hasil penelitian ……………......................................................................3
BAB
III PEMBAHASAN ……………………………………………………………………4
A. pengertian lingkungan perkembangan anak…..........................................................4
B. perkembangan anak dilingkungan keluarga
……………………………………….4
C. perkembangan anak dilingkungan sekolah ………………………………………...6
D. Perkembangan anak di lingkungan masyarakat
……………………………………8
BAB III PENUTUP
...............................................................................................................10
A.
Kesimpulan..............................................................................................................10
B.
Saran
.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lingkungan merupakan salah satu factor
utama yang mempeengaruhi perkembangan anak. Secara garis besar, ada tiga
klasifikasi lingkungan perkembangan utama dalam konteks pendidikan, yaitu
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut
dikatakan tripusat pendidikan.
Masing-masing lingkungan perkembangan
tersebut memberikan kontribusi tertentu terhadap perkembngan anak. Namun
pengaruh dari masing- masing lingkungan tersebut tidak dapat di pilah secara
pasti karena itu yang terutama di perlukan disini ialah bukan menghitung
presentase dan menentukan wujud pasti pengaruh dari masing-masing lingkungan
tersebut, melainkan memahami proses-proses interaktif yang terjadi pada
masing-masing lingkungan tersebut serta kemungkinan-kemungkinan pengaruh
terhadap anak.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana
perkembangan anak dilingkungan keluarga?
2. Bagaimana
perkembangan anak dilingkungan sekolah?
3. Bagaimana
pekembangan anak dilingkungan masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk
memenuhi salah-satu tugan matakuliah profesi pendidikan.
2. Untuk
mengetahui perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Untuk dapat memastikan ataupun
membuktikan bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap prestasi anak didik
atau siswa. Maka perlu diadakan suatu oroses penelitian terhadap sejuml;ah atau
salah seorang siswa sebagai objek penelitian. Untuk dapat melakukan penelitian
secara umum ada beberapa instrument penelitian misalnya observasi, kuesioner,
interviu, dan sebagainya.
Diantara beberapa instrument penelitian
tersebut, maka didalam penelitian kami kelompok V menggunakan salah satu metode
yaitu metode interviu (wawancara). Penelitian bertindak sebagai kunci karena
peneliti merencanakan, melaksanakan, mengumpulkan data, dan menganalisis data
serta menarik kesimpulan.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai,
penelitian dilakukan dengan pelaksanaan penelitian tindakan perorangan.
Penelitian individual ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis betapa
lingkungan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran dan memuahkan prestasi
yang sangat bagus sebagai hasil proses pembelajaran tersebut.
B. INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam proses pengumpulan data/ penelitian
ini seperti apa yang telah disinggung di atas maka penelitian ini hanya
menggunakan salah satu instrument penelitian yaitu interviu (wawancara).
Pedoman wawancara adalah petunjuk yang
digunakan untuk melakukan wawancara yang berisikan pertanyaan-pertanyaan secara
lisan kepada sumber data dan sebaliknya sumber data juga memberikan jawaban
secara lisan pula.
C. LEMBARAN HASIL PENELITIAN







Daftar pertanyaan :
1. bagaimana
menurut pendapat anda tentang lingkungan dimana anda berada sekarang?
2. Manakah
di antara beberapa lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat) yang lebih
pertama dan utama bagi anda?
3. Apa
sajakah wujud dari pengaruh lingkungan tersebut terhadap diri anda?
4. Apa
alasan anda memilih lingkungan sebagai salah satu kebutuhan anda dalam proses
perkembangan dan juga dalam meraih prestasi?
5. Bagaimana
upaya keluarga, sekolah dan mayarakat dalam mendukung proses perkembangan anda?
6. Apakah
selain factor lingkungan, masih adakah factor lain yang anda butuhkan dalam
mencapai suatu keberhasilan?
7. Seperti
apakah kondisi atau sifat dari lingkungan yang anda inginkan (keluarga,
sekolah, dan masyarakat)
8. Bagaimana
upaya yang anda lakukan agar mampu mandapatkan dukungan yang baik dari
lingkungan tersebut?
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian lingkungan
perkembangan anak
Kata lingkungan merupakan tidak asing
lagi dalam hidup kita dimana, jika berbicara tentang lingkungan maka mencakup
tentang dimana seseorang tinggal atau melangsungkan hidup. Istilah-istilah
lingkungan yang sering kita dengar ialah lingkungan dimana seseorang akan
melakukan aktivitas, berinteraksi, berkomunikasi, dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa istilah diatas
disimpulkan bahwa lingkungan adalah wadah atau tempat individu hidup. Jadi
lingkungan perkembngan anak adalah wadah atau tempat dimana anaka melangsungkan
perkembanganya hingga mencapai perkembanganya. Lingkungan-lingkungan
perkembangan anak terdiri dari l;ingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan
masyarakat.
B. Perkembangan anak dilingkungan
keluarga
Keluarga merupakan lingkuangan yang
paling penting bagi perkembangan anak secara fisik, emosi, spiritual dan
sosial. Karena keluarga merupakan sumber kasinh sayang, perlindungan dan
identitas bagi anggotanya.
Keluarga adalah susunan orang-orang yang
disatuakan dalam ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Dari beberapa pengertian
keluarga diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa makna keluarga yang sesungguhnya
ialah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari beberapa orang atau
lebih dengan adanya ikatan perkawinan atau pertalian hidup dalam satu rumah
tangga dibawah asuhan kepala rumah tangga dan berinteraksi di antara sesame
anggota keluarga yang setiap anggota yang mempunya peran masing-masing
diciptakan untuk mempertahankan suatu kebudayaan.
Sejak lama keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama predikat ini mengindikasikan betapa
esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan perilaku
dan kepribadian anak.
Dalam prakteknya bagaimanapun pengruh
keluarga itu berfariasi. Hal itu bergantung kepada bentuk, kualitas itesitas
perlakuan yang terjadi, disamping itu bergantung juga pada kondisi anak itu
sendiri. Walaupun semacam prinsip umum yang dapat dijadikan bahan rujukan oleh
orang tua dalam perlakuan anak. Unsure keunikan anak tetap merupakan hal yang
tidak dapat diabaikan
Dilihat dari proses dan materi interaksi
pada masing masing lingkungan secara logis dapat diperkirakan perilaku-perilaku
apa yang terutama dipengaruhi oleh pengaruh longkingan daripada pengaruh
lingkungan keluarga. Peran keluarga lebih banyak bersifat memberikan dukungan
baik dalam hal menyedian fasilitas maupun penciptaan pembentikan perilaku,
sikap , kebiasaan, penanaman nilai-nilai dan perilaku-perilaku sejenisnya.
Lingkungan keluarga bisa memberikan pengaruh yang sangat dominan. Radin
(Seifert dan Hoffnung, 1991) menjelaskan enam cara yang dilakukan orang tua
dalam mempengruhi anak yaiyu sebagai berikut :
1. Pemodelan
perilaku (modeling of behavior)
2. Memberikan
ganjaran dan hukuman (giving rewards and
punishments)
3. Menyatakan
peraturan-peraturan (setting rules)
4. Perintah
langsung (direct instruction)
5. Nalar
(reasoning)
6. Menyediakan
fasilitas, bahan bahan, adegan suasana ( providing
materials and settings)
Selain dari pada enam cara yang dilakukan
orang tua dalam mempengaruhi anak terdapat pula factor lain yang emmpengaruhi
perkembangan anak tersebut yaitu pola asuh. Pola asuh (parenting style) adalah cara orang tua berinteraksi secara umum
dengan anaknya diantaranya:
1. Gaya
otoriter
Perilaku orang tua terhadap anak dalam
tipe ini ialah control ketat dan penilaian kritis terhadap perilaku anak ;
sedikit dialog (member/menerima) secara verbal ; kurang hangat dan kurang
terjalin secara emosional. Adapun karakteristik anak pada gaya asuhan otoriter
ini ialah menarik diri dan pergaulan serta tidak puas dan tidak percaya kepada
orang lain
2. Gaya
permisif
Sikap
orang tua pada gaya ini terhadap anak ialah tidak mengontrol, tidak menuntut,
sedikit menerapkan hukuman atau kekuasaan; penggunaan nalar hangat dan
menerima.
3. Gaya
otoritatif
Sikap orang tua pada gaya asuhan ini
terhadap anak ialah mengontrol ; menuntut hangat, reseptif, rasional, berdialog
(memberi dan menerima secara verbal), seerta menghargai, displin, keprcayaan
diri, dan keunikan. Karakteristik anak pada gaya ini ialah mandiri,
bertanggungjawab secara sosial, memilik kendali diri, bersifat eksploratif dan
percaya diri.
Dengan dipahaminya gaya pelayanan orang
tua dan pengaruhnya terhadap anak, maka dapat disimpulkan bahwa bagi anak yang
sedang dalam periode perkembangan dan belajar dibutuhkan suasan keluarga yang
dicirikan sebagai berikut :
·
Melayani dan merancang dorogan ingin
tahu anak
·
Memberikan kasih sayang dan perhatian
penuh
·
Orang tua dalam menuntut harapan yang
sanggat tinggi terhadap anak perlu mempertimbangkan kemampuan anak sehinga
dalam belajarnya seoarng anak tidak merasa terbebani.
C. Perkembangan anak dilingkungan
sekolah
Telah lama sekolah menjadi bagian dari
kehiduoan anak, tidak kurang 5 samapai 6 jam hamper setiap hari umumnya anak
berada di sekolah memiliki peran penting bagi perkembangan anak. Hal ini
disebabkan karena hadirnya para gur dan staf lainya di sekolah menambah
bermaknanya sekolah. Mereka mengetahui sejumlah pengetahuan dan ketrampilan
ditambah pula metode pembelajaran bisa menjadi agama stimulus perkembangan
anak. Dapat diasumsikan bahwa pengalaman interaksi pendidikan dengan guru
disekolah lebih bermakna disbanding interaksi sembarang dengan orang dewasa
lainya.
Dilihat dari sisi perkembangan anak
sekolah bertujuan untuk memfasilitasi proses perkembangan anak secara
menyeluruh sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan harapan dan
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam
pendidkan karena pengaruh nya besar
sekali pada jiwa anak. Maka disamping keluarga sebaga pusat pendidikan,
sekolahpun mempunya fiungsi dan peranan sebagai pusat pendidikan anak.
1. Fungsi
dan peran sekolah dalam perkembangan anak.
Setiap harinya anak 5-6 jam hamper
setiap harinya berada di sekolah, anak berada disekolah bukan hanya hadir
secara fisik, melainkan mengikuti bebagai kegiatan yang telah dirancang dan
diprogramkan sedemikian rupa, karena itu disampjng keluarga, sekolah memiliki
peran yang sangat berarti bagi perkembngan anak.
Dilihat dari tuntutan perkembngan
kehidupan ini tampaknya memang tidak mungkin bagi sebuah keluarga untuk menyediakan
lingkungan yang dapat memfasilitasi
segenap aspek perkembangan anak secara optimal tanpa dukungan sekolah,
Kegiatan utama anak disekolah ialah
mengikuti kegiatan pembelajaran yang sangat berkaitan dengan proses
pengembangan kognisi anak. Dilihat dari kegiatan utama ini, yakni proses
pembelajaran secara logis kita akan mudah memahami bagaiman kontribusi sekolah
dalam mengembangkan kognisi anak.
2. Perubahan
konteks sosial disekolah
Sejalan dengan perkembangan anak,
konteks sosial disekolah juga mengalami perubahan, artinya perubahan konteks
sosial level sekolah lainya. Sebagai konsekuensi dari adanya kurikulum dan
kultur sekolah, pada akhirnya tubtutan terhadap perilaku anak pun berubah pula
kalau pada saat prasekolah mereka lebih banyak diperlakukan secara informal dan
banyak terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang sifatnya bermain, maka mereka
sekarang mereka dituntut lebih banyak mempelajari aspek-aspek akademik seperti
membaca, menulis, menghitung dengan cara yang formal.
3. Struktur
iklim kelas dan sekolah
Struktur dan iklim kelas juga
merupakan salah satu unsure pokok yang akan mewarnai perilaku anak. Struktur kelas
dimasukan sebagai pola-pola hubungan yang dikembangkan dalm proses interaksi
dan aktivitas kelas, sedangkan iklim kelas menyangkut suasana sosioemosional
yang berkembang dan dialami oleh anggota kelas, khusunya anak disaat kegiatan
kelas sedang berlangsung. Keterkaitan antara struktur dan iklim kelas sangat
erat. Maksudnya, struktur atau pola hubungan yang diciptakan guru kelas akan sangat
menetukan suasan interaksi yang dialami oleh sianak.
4. Karakteristik
dan penampilan guru
Sebagaimana
halnya orang tua dirumah, guru memegang peran yang sangat sentral dalam
mnciptakan suasan sekolah dan kelas sebagaiman dideskripsikan diatas. Ia merupakan
figure utama bagi anak anak disekolah, karena itu bukan saja cara dan kemampuan
guru dalam mengajar yang akan mempengruhi perilaku anak, melainkan kesluruhan
pribadi dan penampilan guru sebagaimana seorang guru.seorang guru yang
berperilaku agresif, tegang, dan atau diliputi oleh banyak kecemasan, misalnya
akan lebih cenderung untuk memunculkan suasan kelas yang menegangkan dan
mungkin membingungkan anak. Sebaliknya guru yang berpenampilan tenang,
antusias, respek dan respantif terhadap anak akan lebih memungkinkan untuk dapat
menciptakan suasana sekolah dan kelas
yang kondusif bagi proses pembelajaran.
Selain itu didala ruang lingkup
pendidikan terdapat pula beberapa pula factor atau unsure yang sangat penting
dalam mendukung siswa dalam proses belajarnya yaitu kepribadian guru dan tipe
guru tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Kepribadian guru dalam ruang lingkup
pendidikan dapat dibagi atas beberapa bagian yaitu:
Ø Guru
yang hangat dan menimbulkan keakraban
Ø Guru
dengan kualitas pertanyaan yang bagus
Ø Guru
yang suka menghargai keberhasilan murid
Ø Guru
yang memiliki kematangan sosial, emosional, pengetahuan dan daya nalar yang
tinggi.
Selain dari beberapa
unsure kepribadian guru yang mampu mendukung siswa dalam prestasinya maka,
terdapat beberapa tipe guru yaitu :
Ø Tipe
guru demokrasi.
Ø Tipe
otoriter
Ø Tipe
mengabaikan.
D. Perkembangan anak didik dalam
masyarakat
Masyarakat tempat anak anak hidup dan
bergaul merupakan lingkungan yang berperan dan berpengaruh dlam pembentukan
kepribadian dan perilaku anak. Misalnya lingkungn masyarakat pesantren diman
nilai-nilai agama di junjung tinggi, lahan yang subur bagi keluarga dan anak
membina kehidupan berperilaku agama, lingkungan masyarakat akademik dapat
menumbuhkan minat akademik anak, lingkungan masyarakat bisnis menimbulkan minat
bisnis anak. Jadi pengalaman intraksional pada masyarakat akan memberikan
kontribusi tersendiri dalam membentuk perilaku anak.
Anak dilingkungan masyarakat, dalam
berkembanag cenderung dipengaruhi oleh teman sebayanya yang setiap hari sebagai
teman bermainya. Dalam tahap memasuki usia SD anak semakin berminat terhadap
teman sebaya dan dengan sendirinya akan mengurangi kesempatan berinteraksi
dengan orangtua nya.
Sebagaimana telah diungkapkan bahwa
memasuki usia SD anak semakin berminat terhadap teman sebayanya dan dengan
sendirinya akan mengurangi kesempatan berinteraksi dengan orangtuanya. Mereka
akan membangun komunitas dan lingkungan masyarakat sendiri yang tentunya
berbeda dengan komunitas orangtua.
Artinya merekamemiliki harapan-harapan sendiri, kultur sendiri, dan
memiliki kepentingan sendiri yang berbeda dari apa yang dimilikik orangtua.
Dalam menghadapi berbagai gejala perilaku
anak,ada beberapa yang harus dipersiapkan oleh orangtua yaitu:
a. Kesediaan
orangtua bahnwa anak terus berkembang.
b. Perlunya
kejasama yang bersifat menguntungkan diantara orangtua anak yang bertetangga
Selain pengaruh teman sebaya, sesuai
dengan perkembangan era globalisasi, peran media informasi dalam kehidupan sama
dominan. Saat ini, kita dapat menyaksikan betapa berjamurnya TV, parabola dan
internet. Semua ini dapat member pengaruh yang positif dan negative pada anak. Jadi lingkungan juga
memiliki peran yang sangat mendukung perkembangan anak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan adalah wadah atau tempat
individu hidup. Jadi lingkungan perkembngan anak adalah wadah atau tempat
dimana anaka melangsungkan perkembanganya hingga mencapai perkembanganya.
Lingkungan-lingkungan perkembangan anak terdiri dari l;ingkungan keluarga,
sekolah dan lingkungan masyarakat.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran
dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan perilaku dan kepribadian
anak. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidkan karena pengaruh nya besar sekali pada jiwa
anak. Maka disamping keluarga sebaga pusat pendidikan, sekolahpun mempunya
fiungsi dan peranan sebagai pusat pendidikan anak. Masyarakat tempat anak anak
hidup dan bergaul merupakan lingkungan yang berperan dan berpengaruh dlam
pembentukan kepribadian dan perilaku anak. Misalnya lingkungn masyarakat
pesantren diman nilai-nilai agama di junjung tinggi, lahan yang subur bagi
keluarga dan anak membina kehidupan berperilaku agama, lingkungan masyarakat
akademik dapat menumbuhkan minat akademik anak, lingkungan masyarakat bisnis
menimbulkan minat bisnis anak.
B. SARAN
Sebagai keluarga memiliki peran yang
paling utama dalam pembentukan pengembangan potensi anak, jadi keluarga harus
memiliki gaya yang membangun diri anak dalam membina dan mengarahkan anak,
sehingga dalam lingkungan berikutnya yaitu sekolah dan masyarakat, sianaka
dapat mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang ia miliki dan telah
berkembang dari lingkungan keluarga yang ia berada. Jadi di harapkan agar
keluarga memiliki sikap dan tingkah laku yang baik dalam mengarahkan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Terimakasih, tulisannya sangat bermanfaat
BalasHapusMy Blog
daftar pustakanya dimana nov ??
BalasHapus