Rabu, 11 Mei 2016

makalah lingkungan perkembangan anak



LINGKUNGAN PERKEBANGAN ANAK












 








OLEH
KELOMPOK IV
NAMA                                   : NOVRETMAN DUHA
SANOTONA WARUWU
YOSTANRIUS TAFONAO
SEM/KELAS                        : IV/2
MATAKULIAH                   : PROFESI KEPENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU         : BESTARI LAIA, S.Pd., M.S




 








SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) NIAS SELATAN
2016

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat dan kasih-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul: “lingkungan perkembangan anak”.

            Dalam penyusunan makalah ini ini, kami banyak mendapatkan bantuan berupa masukan, arahan dan bimbingan serta kritik dan saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Bapak Bestari  sebagai dosen pengampu matakuliah bimbingan dan konseling keluarga.
2.      Teman-teman mahasiswa yang telah membantu dalam memberikan masukan dan kritikan sehingga makalah inni dapat kami selesaikan.


                                                                                                Telukdalam,  April 2016
                                                                                                Penulis



                                                                                                Kelompok V












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
A.    Latar belakang ...........................................................................................................1
B.     Rumusan masalah .....................................................................................................1
C.     Tujuan .......................................................................................................................1
BAB II METODOLOGI PENELITIAN................................................................................2
A.    Rancangan penelitian……………………..................................................................2
B.     Instrument penelitian ……………………….............................................................2
C.     Lembaran hasil penelitian ……………......................................................................3
BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………………………4
A.    pengertian lingkungan perkembangan anak…..........................................................4
B.     perkembangan anak dilingkungan keluarga ……………………………………….4
C.     perkembangan anak dilingkungan sekolah ………………………………………...6
D.    Perkembangan anak di lingkungan masyarakat ……………………………………8
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................10
A.    Kesimpulan..............................................................................................................10
B.     Saran .......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
       Lingkungan merupakan salah satu factor utama yang mempeengaruhi perkembangan anak. Secara garis besar, ada tiga klasifikasi lingkungan perkembangan utama dalam konteks pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut dikatakan tripusat pendidikan.
       Masing-masing lingkungan perkembangan tersebut memberikan kontribusi tertentu terhadap perkembngan anak. Namun pengaruh dari masing- masing lingkungan tersebut tidak dapat di pilah secara pasti karena itu yang terutama di perlukan disini ialah bukan menghitung presentase dan menentukan wujud pasti pengaruh dari masing-masing lingkungan tersebut, melainkan memahami proses-proses interaktif yang terjadi pada masing-masing lingkungan tersebut serta kemungkinan-kemungkinan pengaruh terhadap anak.

B. Rumusan masalah
1.      Bagaimana perkembangan anak dilingkungan keluarga?
2.      Bagaimana perkembangan anak dilingkungan sekolah?
3.      Bagaimana pekembangan anak dilingkungan masyarakat?

C. Tujuan
1.      Untuk memenuhi salah-satu tugan matakuliah profesi pendidikan.
2.      Untuk mengetahui perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat









BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN
       Untuk dapat memastikan ataupun membuktikan bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap prestasi anak didik atau siswa. Maka perlu diadakan suatu oroses penelitian terhadap sejuml;ah atau salah seorang siswa sebagai objek penelitian. Untuk dapat melakukan penelitian secara umum ada beberapa instrument penelitian misalnya observasi, kuesioner, interviu, dan sebagainya.
       Diantara beberapa instrument penelitian tersebut, maka didalam penelitian kami kelompok V menggunakan salah satu metode yaitu metode interviu (wawancara). Penelitian bertindak sebagai kunci karena peneliti merencanakan, melaksanakan, mengumpulkan data, dan menganalisis data serta menarik kesimpulan.
       Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, penelitian dilakukan dengan pelaksanaan penelitian tindakan perorangan. Penelitian individual ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis betapa lingkungan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran dan memuahkan prestasi yang sangat bagus sebagai hasil proses pembelajaran tersebut.

B. INSTRUMEN PENELITIAN
       Dalam proses pengumpulan data/ penelitian ini seperti apa yang telah disinggung di atas maka penelitian ini hanya menggunakan salah satu instrument penelitian yaitu interviu (wawancara).
       Pedoman wawancara adalah petunjuk yang digunakan untuk melakukan wawancara yang berisikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada sumber data dan sebaliknya sumber data juga memberikan jawaban secara lisan pula.









C. LEMBARAN HASIL PENELITIAN
Hari/tanggal            :
Interviu ke              :
Responden                         :
Nama sekolah         :
Kelas                      :
Alamat                    :
Tujuan                    :

Daftar pertanyaan :
1.      bagaimana menurut pendapat anda tentang lingkungan dimana anda berada sekarang?
2.      Manakah di antara beberapa lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat) yang lebih pertama dan utama bagi anda?
3.      Apa sajakah wujud dari pengaruh lingkungan tersebut terhadap diri anda?
4.      Apa alasan anda memilih lingkungan sebagai salah satu kebutuhan anda dalam proses perkembangan dan juga dalam meraih prestasi?
5.      Bagaimana upaya keluarga, sekolah dan mayarakat dalam mendukung proses perkembangan anda?
6.      Apakah selain factor lingkungan, masih adakah factor lain yang anda butuhkan dalam mencapai suatu keberhasilan?
7.      Seperti apakah kondisi atau sifat dari lingkungan yang anda inginkan (keluarga, sekolah, dan masyarakat)
8.      Bagaimana upaya yang anda lakukan agar mampu mandapatkan dukungan yang baik dari lingkungan tersebut?










BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian lingkungan perkembangan anak
       Kata lingkungan merupakan tidak asing lagi dalam hidup kita dimana, jika berbicara tentang lingkungan maka mencakup tentang dimana seseorang tinggal atau melangsungkan hidup. Istilah-istilah lingkungan yang sering kita dengar ialah lingkungan dimana seseorang akan melakukan aktivitas, berinteraksi, berkomunikasi, dan sebagainya.
       Berdasarkan beberapa istilah diatas disimpulkan bahwa lingkungan adalah wadah atau tempat individu hidup. Jadi lingkungan perkembngan anak adalah wadah atau tempat dimana anaka melangsungkan perkembanganya hingga mencapai perkembanganya. Lingkungan-lingkungan perkembangan anak terdiri dari l;ingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.

B. Perkembangan anak dilingkungan keluarga
       Keluarga merupakan lingkuangan yang paling penting bagi perkembangan anak secara fisik, emosi, spiritual dan sosial. Karena keluarga merupakan sumber kasinh sayang, perlindungan dan identitas bagi anggotanya.
       Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatuakan dalam ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Dari beberapa pengertian keluarga diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa makna keluarga yang sesungguhnya ialah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari beberapa orang atau lebih dengan adanya ikatan perkawinan atau pertalian hidup dalam satu rumah tangga dibawah asuhan kepala rumah tangga dan berinteraksi di antara sesame anggota keluarga yang setiap anggota yang mempunya peran masing-masing diciptakan untuk mempertahankan suatu kebudayaan.
       Sejak lama keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan perilaku dan kepribadian anak.
       Dalam prakteknya bagaimanapun pengruh keluarga itu berfariasi. Hal itu bergantung kepada bentuk, kualitas itesitas perlakuan yang terjadi, disamping itu bergantung juga pada kondisi anak itu sendiri. Walaupun semacam prinsip umum yang dapat dijadikan bahan rujukan oleh orang tua dalam perlakuan anak. Unsure keunikan anak tetap merupakan hal yang tidak dapat diabaikan

       Dilihat dari proses dan materi interaksi pada masing masing lingkungan secara logis dapat diperkirakan perilaku-perilaku apa yang terutama dipengaruhi oleh pengaruh longkingan daripada pengaruh lingkungan keluarga. Peran keluarga lebih banyak bersifat memberikan dukungan baik dalam hal menyedian fasilitas maupun penciptaan pembentikan perilaku, sikap , kebiasaan, penanaman nilai-nilai dan perilaku-perilaku sejenisnya. Lingkungan keluarga bisa memberikan pengaruh yang sangat dominan. Radin (Seifert dan Hoffnung, 1991) menjelaskan enam cara yang dilakukan orang tua dalam mempengruhi anak yaiyu sebagai berikut :
1.      Pemodelan perilaku (modeling of behavior)
2.      Memberikan ganjaran dan hukuman (giving rewards and punishments)
3.      Menyatakan peraturan-peraturan (setting rules)
4.      Perintah langsung (direct instruction)
5.      Nalar (reasoning)
6.      Menyediakan fasilitas, bahan bahan, adegan suasana ( providing materials and settings)
       Selain dari pada enam cara yang dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak terdapat pula factor lain yang emmpengaruhi perkembangan anak tersebut yaitu pola asuh. Pola asuh (parenting style) adalah cara orang tua berinteraksi secara umum dengan anaknya diantaranya:
1.      Gaya otoriter
       Perilaku orang tua terhadap anak dalam tipe ini ialah control ketat dan penilaian kritis terhadap perilaku anak ; sedikit dialog (member/menerima) secara verbal ; kurang hangat dan kurang terjalin secara emosional. Adapun karakteristik anak pada gaya asuhan otoriter ini ialah menarik diri dan pergaulan serta tidak puas dan tidak percaya kepada orang lain
2.      Gaya permisif
Sikap orang tua pada gaya ini terhadap anak ialah tidak mengontrol, tidak menuntut, sedikit menerapkan hukuman atau kekuasaan; penggunaan nalar hangat dan menerima.
3.      Gaya otoritatif
       Sikap orang tua pada gaya asuhan ini terhadap anak ialah mengontrol ; menuntut hangat, reseptif, rasional, berdialog (memberi dan menerima secara verbal), seerta menghargai, displin, keprcayaan diri, dan keunikan. Karakteristik anak pada gaya ini ialah mandiri, bertanggungjawab secara sosial, memilik kendali diri, bersifat eksploratif dan percaya diri.
       Dengan dipahaminya gaya pelayanan orang tua dan pengaruhnya terhadap anak, maka dapat disimpulkan bahwa bagi anak yang sedang dalam periode perkembangan dan belajar dibutuhkan suasan keluarga yang dicirikan sebagai berikut :
·         Melayani dan merancang dorogan ingin tahu anak
·         Memberikan kasih sayang dan perhatian penuh
·         Orang tua dalam menuntut harapan yang sanggat tinggi terhadap anak perlu mempertimbangkan kemampuan anak sehinga dalam belajarnya seoarng anak tidak merasa terbebani.

C. Perkembangan anak dilingkungan sekolah
       Telah lama sekolah menjadi bagian dari kehiduoan anak, tidak kurang 5 samapai 6 jam hamper setiap hari umumnya anak berada di sekolah memiliki peran penting bagi perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena hadirnya para gur dan staf lainya di sekolah menambah bermaknanya sekolah. Mereka mengetahui sejumlah pengetahuan dan ketrampilan ditambah pula metode pembelajaran bisa menjadi agama stimulus perkembangan anak. Dapat diasumsikan bahwa pengalaman interaksi pendidikan dengan guru disekolah lebih bermakna disbanding interaksi sembarang dengan orang dewasa lainya.
       Dilihat dari sisi perkembangan anak sekolah bertujuan untuk memfasilitasi proses perkembangan anak secara menyeluruh sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan harapan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidkan  karena pengaruh nya besar sekali pada jiwa anak. Maka disamping keluarga sebaga pusat pendidikan, sekolahpun mempunya fiungsi dan peranan sebagai pusat pendidikan anak.

1.      Fungsi dan peran sekolah dalam perkembangan anak.
            Setiap harinya anak 5-6 jam hamper setiap harinya berada di sekolah, anak berada disekolah bukan hanya hadir secara fisik, melainkan mengikuti bebagai kegiatan yang telah dirancang dan diprogramkan sedemikian rupa, karena itu disampjng keluarga, sekolah memiliki peran yang sangat berarti bagi perkembngan anak.
            Dilihat dari tuntutan perkembngan kehidupan ini tampaknya memang tidak mungkin bagi sebuah keluarga untuk menyediakan lingkungan  yang dapat memfasilitasi segenap aspek perkembangan anak secara optimal tanpa dukungan sekolah,
            Kegiatan utama anak disekolah ialah mengikuti kegiatan pembelajaran yang sangat berkaitan dengan proses pengembangan kognisi anak. Dilihat dari kegiatan utama ini, yakni proses pembelajaran secara logis kita akan mudah memahami bagaiman kontribusi sekolah dalam mengembangkan kognisi anak.

2.      Perubahan konteks sosial disekolah
            Sejalan dengan perkembangan anak, konteks sosial disekolah juga mengalami perubahan, artinya perubahan konteks sosial level sekolah lainya. Sebagai konsekuensi dari adanya kurikulum dan kultur sekolah, pada akhirnya tubtutan terhadap perilaku anak pun berubah pula kalau pada saat prasekolah mereka lebih banyak diperlakukan secara informal dan banyak terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang sifatnya bermain, maka mereka sekarang mereka dituntut lebih banyak mempelajari aspek-aspek akademik seperti membaca, menulis, menghitung dengan cara yang formal.
3.      Struktur iklim kelas dan sekolah
            Struktur dan iklim kelas juga merupakan salah satu unsure pokok yang akan mewarnai perilaku anak. Struktur kelas dimasukan sebagai pola-pola hubungan yang dikembangkan dalm proses interaksi dan aktivitas kelas, sedangkan iklim kelas menyangkut suasana sosioemosional yang berkembang dan dialami oleh anggota kelas, khusunya anak disaat kegiatan kelas sedang berlangsung. Keterkaitan antara struktur dan iklim kelas sangat erat. Maksudnya, struktur atau pola hubungan yang diciptakan guru kelas akan sangat menetukan suasan interaksi yang dialami oleh sianak.
4.      Karakteristik dan penampilan guru
Sebagaimana halnya orang tua dirumah, guru memegang peran yang sangat sentral dalam mnciptakan suasan sekolah dan kelas sebagaiman dideskripsikan diatas. Ia merupakan figure utama bagi anak anak disekolah, karena itu bukan saja cara dan kemampuan guru dalam mengajar yang akan mempengruhi perilaku anak, melainkan kesluruhan pribadi dan penampilan guru sebagaimana seorang guru.seorang guru yang berperilaku agresif, tegang, dan atau diliputi oleh banyak kecemasan, misalnya akan lebih cenderung untuk memunculkan suasan kelas yang menegangkan dan mungkin membingungkan anak. Sebaliknya guru yang berpenampilan tenang, antusias, respek dan respantif terhadap anak akan lebih memungkinkan untuk dapat menciptakan  suasana sekolah dan kelas yang kondusif bagi proses pembelajaran.
            Selain itu didala ruang lingkup pendidikan terdapat pula beberapa pula factor atau unsure yang sangat penting dalam mendukung siswa dalam proses belajarnya yaitu kepribadian guru dan tipe guru tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
            Kepribadian guru dalam ruang lingkup pendidikan dapat dibagi atas beberapa bagian yaitu:
Ø  Guru yang hangat dan menimbulkan keakraban
Ø  Guru dengan kualitas pertanyaan yang bagus
Ø  Guru yang suka menghargai keberhasilan murid
Ø  Guru yang memiliki kematangan sosial, emosional, pengetahuan dan daya nalar yang tinggi.
                        Selain dari beberapa unsure kepribadian guru yang mampu mendukung siswa dalam prestasinya maka, terdapat beberapa tipe guru yaitu :
Ø  Tipe guru demokrasi.
Ø  Tipe otoriter
Ø  Tipe mengabaikan.

D. Perkembangan anak didik dalam masyarakat
       Masyarakat tempat anak anak hidup dan bergaul merupakan lingkungan yang berperan dan berpengaruh dlam pembentukan kepribadian dan perilaku anak. Misalnya lingkungn masyarakat pesantren diman nilai-nilai agama di junjung tinggi, lahan yang subur bagi keluarga dan anak membina kehidupan berperilaku agama, lingkungan masyarakat akademik dapat menumbuhkan minat akademik anak, lingkungan masyarakat bisnis menimbulkan minat bisnis anak. Jadi pengalaman intraksional pada masyarakat akan memberikan kontribusi tersendiri dalam membentuk perilaku anak.
       Anak dilingkungan masyarakat, dalam berkembanag cenderung dipengaruhi oleh teman sebayanya yang setiap hari sebagai teman bermainya. Dalam tahap memasuki usia SD anak semakin berminat terhadap teman sebaya dan dengan sendirinya akan mengurangi kesempatan berinteraksi dengan orangtua nya.
       Sebagaimana telah diungkapkan bahwa memasuki usia SD anak semakin berminat terhadap teman sebayanya dan dengan sendirinya akan mengurangi kesempatan berinteraksi dengan orangtuanya. Mereka akan membangun komunitas dan lingkungan masyarakat sendiri yang tentunya berbeda dengan komunitas orangtua.  Artinya merekamemiliki harapan-harapan sendiri, kultur sendiri, dan memiliki kepentingan sendiri yang berbeda dari apa yang dimilikik orangtua.
       Dalam menghadapi berbagai gejala perilaku anak,ada beberapa yang harus dipersiapkan oleh orangtua yaitu:
a.       Kesediaan orangtua bahnwa anak terus berkembang.
b.      Perlunya kejasama yang bersifat menguntungkan diantara orangtua anak yang bertetangga
       Selain pengaruh teman sebaya, sesuai dengan perkembangan era globalisasi, peran media informasi dalam kehidupan sama dominan. Saat ini, kita dapat menyaksikan betapa berjamurnya TV, parabola dan internet. Semua ini dapat member pengaruh yang positif   dan negative pada anak. Jadi lingkungan juga memiliki peran yang sangat mendukung perkembangan anak.




















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
       Lingkungan adalah wadah atau tempat individu hidup. Jadi lingkungan perkembngan anak adalah wadah atau tempat dimana anaka melangsungkan perkembanganya hingga mencapai perkembanganya. Lingkungan-lingkungan perkembangan anak terdiri dari l;ingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
       Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan perilaku dan kepribadian anak. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidkan  karena pengaruh nya besar sekali pada jiwa anak. Maka disamping keluarga sebaga pusat pendidikan, sekolahpun mempunya fiungsi dan peranan sebagai pusat pendidikan anak. Masyarakat tempat anak anak hidup dan bergaul merupakan lingkungan yang berperan dan berpengaruh dlam pembentukan kepribadian dan perilaku anak. Misalnya lingkungn masyarakat pesantren diman nilai-nilai agama di junjung tinggi, lahan yang subur bagi keluarga dan anak membina kehidupan berperilaku agama, lingkungan masyarakat akademik dapat menumbuhkan minat akademik anak, lingkungan masyarakat bisnis menimbulkan minat bisnis anak.

B. SARAN
       Sebagai keluarga memiliki peran yang paling utama dalam pembentukan pengembangan potensi anak, jadi keluarga harus memiliki gaya yang membangun diri anak dalam membina dan mengarahkan anak, sehingga dalam lingkungan berikutnya yaitu sekolah dan masyarakat, sianaka dapat mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang ia miliki dan telah berkembang dari lingkungan keluarga yang ia berada. Jadi di harapkan agar keluarga memiliki sikap dan tingkah laku yang baik dalam mengarahkan anaknya.






DAFTAR PUSTAKA

2 komentar: